Tim kreatif TPID Kecamatan Diwek, Membuat Video Dokumenter Inovasi Desa - P3MD KECAMATAN DIWEK

Breaking

Tuesday, April 17, 2018

Tim kreatif TPID Kecamatan Diwek, Membuat Video Dokumenter Inovasi Desa

Dalam rangka menjalankan tugas mengawal pembagunan Desa, Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan  Diwek melakukan beberapa kegiatan berupa identifikasi dan mendokumentasi kegiatan inovasi yang telah dilakukan di desa-desa.

Dari hasil kerja-kerja mereka, diharapkan dapat direplikasi oleh masyarakat dan berdampak langsung bagi pembangunan desa . Untuk menunjang  kegiatan tersebut,  mereka  tengah membuat video dokumenter  tentang  produk  inovasi desa.

Nampak tim kreatif dari TPID tengah melakukan wawancara pada pelaku inovasi di Desa Bulurejo Kecamatan Diwek. Ialah bapak Suwito Adi, masyarakat Dusun Bedok Desa Bulurejo Kecamatan Diwek.

Pria berumur 56 tahun ini, tengah mengembangkan beberapa produk inovasi dibidang pertanian.
Dintara produk yang dikembangkan adalah alat penanam padi dengan sistem gelinding. Alat tersebut diberi nama "tabula gelinding" atau singkatan dari "tabur langsung gelinding".

Yang menarik dari inovasi ini adalah latar belakang terciptanya alat tersebut. Ada beberapa motivasi yang mendorong bapak tua ini untuk membuat sebuah alat yang secara efesien dapat direplikasi oleh banyak masyarakat, khususnya petani di Desa setempat. Disamping karena kesulitan mencari tenaga kerja juga dinilai lebih efektif dan fesien.

"Awal mulanya saya prihatin dengan kondisi petani di Desa saya. Saat musim tanam, kami kesulitan mencari tenaga manusia. Apalagi tenaga muda, sulit mas mencarinya" jelasnya.

Melalui wawancara Suwito Adi juga menjelaskan bahwa produk ini dibuat dengan bermodalkan uang seratus ribu. Uang tersebut lantas dibuat belanja alat-alat yang dibutuhkan, kemudian disusunnya menjadi alat penanam padi siap pakai.

"untuk membuat alat ini, saya cuma menghabiskan biaya seratus ribu saja, selebihnya saya menggandalkan bahan bekas" ungkapnya, didepan kamera.

Alat ini sudah beberapakali digunakan oleh masyarakat setempat. seperti halnya Rosyidi, salah seorang petani di Dusun tanjunganom, mengaku semenjak menggunakan tabula ciptaan Mbah Wito, sapaan akrab dari Suwito Adi, dia merasakan turut terbantu dalam menjalankan aktifitasnya sebagai petani.

"saya turut terbantu dengan adanya alat ini, tidak usah repot-repot mencari tenaga tanam, karena memang sulit dicari. disamping efektif hasilnya juga cukup memuaskan" katanya.

Disinggung soal hasil pertanian yang diperoleh semenjak penggunaan alat tabula, Mbah Wito menjelaskan, kalau hasilnya tidak kalah dari sistem tanam secara manual, bahkan produktifitas pasca tanam dinilai cenderung meningkat. 

" hasilnya cukup memuaskan mas, selama ini produktifitas petani meningkat dari yang sebelum-sebelumnya" bebernya. 

Mengenai sulitnya mencari tenaga kerja disektor pertanian tersebut, ditengarai oleh anggapan masyarakat tentang sektor pertanian yang kurang menjanjikan. Adapun tenaga muda lebih memilih bekerja dipabrik yang dinilainya lebih pasti dan menjajikan.

Untuk itu, video dokumenter ini didedikasikan untuk Desa, diharapkan dengan video ini tenaga muda di desa dapat kembali kedesa dan menjadikannya sebagai pilar utama pembangunan Desa. Video dokumenter tersebut, dapat dilihat di link berikut ini.

Tentang Tim Kreatif  TPID Kecamatan Diwek ini, melibatkan enam orang, tiga diantaranya dari unsur TPPID dan tiga lagi dari unsur pendamping Desa. Ke enam orang ini mempunyai perannya masing-masing, dimulai dari Produser yang dijabat oleh Kholil dari unsur pendamping Desa. Nasihin dari pedamping desa sebagai penulis alur cerita (script), selanjutnya Dwi Purnomo unsur pendamping desa dan Rosyidi dari TPID, keduanya sebagai narahubung atau lobying narasumber, Nursalim dari TPID sebagai tim pengarah dan kameramen sekaligus editing dipegang oleh Ahmad Fauzi dari TPID. (hin)



No comments:

Post a Comment