Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Diwek, Gencar melakukan pemetaan potensi Desa.
Tim yang terdiri dari tujuh orang ini, mengawali kegiatannya sejak Desember 2017 lalu. Dengan mengikuti kegiatan Bursa Inovasi Desa yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Jombang.
Selepas itu, mereka gencar melakukan kegiatan pemetaan potensi di Desa-Desa dibantu oleh tenaga pendamping profesinal Desa (TPPI- P3MD) Kecamatan Diwek.
Awal Januari 2018, mereka melakukan pemetaan potensi di Desa Jatirejo. Kegiatan ini disambut baik oleh pemerintah Desa setempat.
Dalam kegiatannya itu, mereka melakukan serap aspirasi terhadap warga dan melakukan kunjungan lapangan.
Nursalim, selaku ketua TPID Kecamatan Diwek mengatakan pentingnya melakukan pemetaan potensi Desa secara langsung.
"Kami melakukan pemetaan potensi Desa dengan mengunjungi secara langsung Desa-Desa yang kami tentukan, ini penting kami lakukan guna melihat secara langsung potensi apa yang terdapat di Desa tersebut, sehingga kami juga secara tepat memberi masukan-masukan inovasi apa yang seharusnya dikembang di Desa itu" katanya.
"Seperti yang kami lakukan di Desa Jatirejo, ada potensi Desa yang selama ini masih terpendam, yaitu potensi buah salaknya" paparnya.
Dilanjut oleh Nursalim, potensi buah salak di Desa Jatirejo sebetulnya sudah ada sejak lama. Salak jatirejo merupakan warisan dari nenek moyang di Desa tersebut dan mempunyai cita rasa yang khas.
"Salak Jatirejo mempunyai rasa yang khas, dan ini merupakan warisan nenek moyang terdahulu, tapi sayangnya populasi kebun salak di Desa Jatirejo saat ini mulai memprihatinkan, banyak pohon salak yang mulai ditebang oleh pemiliknya dan dialih fungsikan menjadi lahan komoditas lainnya, mereka beranggapan pohon salak tidak mempunyai nilai ekonomi yang menjanjikan" jelasnya.
Dilain waktu, TPID ini juga melakukan kunjungan di Desa Jatipelem. Dalam kunjungan ini, mereka bertemu dengan para pelaku usaha kreatif pembuat tas dan sepatu berbahan dasar kulit sapi.
"Dari segi omset, masyarakat pelaku usaha ini tidak bisa disepelekan, pendapatan yang mereka peroleh dari usaha ini terbilang cukup menjanjikan" paparnya, disela-sela kunjungan.
Nursalim juga memaparkan, jika potensi Desa ini belum mendapat tempat yang khusus dalam kebijakan pemerintahan setempat.
"sayangnya, potensi ini belum dibarengi kebijakan pemerintah setempat, mulai dari akses permodalan sampai aspek pemasaran" katanya.
Selanjutnya, pada bulan Maret 2018 mereka melakukan pemetaan potensi di Desa Bulurejo.
Desa yang terletak di sebelah Timur Kecamatan Diwek itu, sedang merintis Desa Wisata.
Wisata yang sedang dirintis sejak tahun 2016 ini adalah wisata embung yang terdapat di area persawahan.
Selama kunjungan dilakukan, mereka mendapat apresiasi baik oleh pemerintahan Desa setempat.
Kunjungan ini melibatkan kader pemberdayaan Masyarakat (KPMD) Desa Bulurujo dan didampingi oleh pendamping Desa Kecamatan Diwek.
Setelah serap aspirasi dilakukan dengan pemerintahan Desa, kegiatan itu dilanjut dengan mengunjungi lokasi wisata.
Setelah beberapa kali kunjungan yang dilakukan, TPID berharap bisa memberi masukan tentang Inovasi-Inovasi yang diburuhkan oleh Desa.
"Sudah banyak data tentang potensi Desa yang kami kunjungi, untuk selanjutnya akan kami bahas dengan anggota tim TPID lainnya untuk menentukan langkah-lankah apa yang dapat kita ambil" kata pria berkaca mata ini.
TPID dibentuk oleh Kementrian Desa dalam rangka membantu proses percepatan pembangunan Desa berbasis Inovasi. (hin)
No comments:
Post a Comment